Puasa adalah ibadah wajib bagi umat Muslim di bulan Ramadhan. Puasa akan menambah pahala jika benar melakukannya, yakni menahan diri dari nafsu makan, minum, serta syahwat. Rasulullah SAW secara tegas menganjurkan umat-Nya supaya meninggalkan amarah dan permusuhan saat berpuasa.
Rasulullah SAW bersabda : “Puasa bukanlah hanya menahan makan dan minum saja. Akan tetapi, puasa adalah dengan menahan diri dari perkataan (perkataan/perbuatan yang tidak berfaedah) dan rofats. Apabila ada seseorang yang mencelamu atau berbuat usil padamu, katakanlah padanya, ‘Aku sedang puasa, aku sedang puasa’.” (HR. Ibnu Majah dan Hakim).
Dengan begitu, seseorang bisa saja berpuasa tidak makan dan minum mulai dari Subuh hingga matahari terbenam, tapi dia sebenarnya tidak mendapatkan faedah dan pahala dari puasa yang dilaksakannya. Penyebabnya adalah dia tidak memperhatikan adab-adab ketika berpuasa.
Meski terkesan sederhana, namun pada praktinya masih banyak orang yang tidak menyadari jika ibadah puasa yang dilaksanakannya tidak sempurna. Pasalnya, ada banyak hal yang tanpa disadari telah mengurangi pahala puasanya.
Tahukah Anda apa saja hal yang mengurangi pahala puasa? Rasulullah SAW bersabda dalam hadis riwayat Al Hakim yang tertulis di kitab Ihya’ ‘Ulumuddin, Imam Ghazali menjelaskan, terdapat 5 hal yang mengurangi pahala puasa yaitu :
-
Berbohong
Berbohong adalah mengatakan sesuatu yang tidak sesuai dengan kondisi yang sebenarnya. Sejatinya, berbohong memang dilarang dalam Islam, baik untuk orang yang sedang berpuasa maupun tidak.
Sabda Rasulullah SAW, “Barangsiapa yang tidak meninggalkan ucapan dusta, perbuatan dusta, dan perbuatan bodoh, maka Allah tidak peduli dengan ia meninggalkan makan dan minumnya.”
-
Ghibah
Hal lain yang dapat mengurangi pahala puasa adalah ghibah atau menggunjing orang lain. Dalam kitab Al-Taisir Syarah jami’is shoghir Imam Munawi 2/201 dijelaskan bahwa, “Orang yang berpuasa didalam beribadah sejak pagi hingga sore hari semenjak ia tidak berghibah, jika ia berghibah maka ia telah merusak (pahala) puasanya.”
Lantas, apa yang dimaksud dengan ghibah? Nabi Muhammad SAW menjelaskan bahwa, “(ghibah adalah) engkau ceritakan tentang saudaramu, yang sekiranya ia mendengar ia tidak rela.”
Dan jika gunjingan tersebut tidak sesuai dengan kondisi yang sebenarnya, maka pelakunya telah melakukan fitnah, dan perbuatannya dibenci Allah.
-
Adu Domba
Tujuan seseorang melakukan adu domba adalah untuk menimbulkan permusuhan dan perpecahan. Perbuatan adu domba ini biasanya merupakan kelanjutan dari gunjingan atau fitnahan.
Sabda Rasulullah SAW :
“Maukah kalian aku beritahu tentang orang-orang yang paling buruk diantara kalian. Yaitu orang orang yang kerjanya mengadu domba (menghasut), yang gemar menceraiberaikan orang-orang yang saling mengasihi/bersahabat, dan yang suka mencari kekurangan pada manusia yang tidak berdosa.” (HR. Al-Bukhari).
-
Bersumpah Palsu
Saat seseorang melakukan sumpah palsu, maka dia telah melenyapkan kebenaran dan berpihak pada kezholiman. Perbuatan sumpah palsu ini sangat dilaknat Allah dan Rasul-Nya.
Mengutip dari buku Dahsyatnya Terapi Puasa terbitan Maghfirah Pustaka (2013), sabda Rasulullah SAW : “Siapa yang tidak meninggalkan sumpah palsu dan mengamalkannya, maka Allah tidak butuh kepada perbuatannya yang meninggalkan makanan dan minuman (puasa).”
-
Memandang Lawan Jenis Dengan Syahwat
Orang yang sedang berpuasa hendaknya menjaga pandangan dari segala hal yang dibenci agama, termasuk memandang lawan jenis dengan syahwat. Yang dimaksud syahwat dalam kasus ini adalah adanya dorongan dari hati untuk meneruskan pandangan yang awalnya tidak disengaja.